Sebagai tokoh muda, Ruslan tidak ingin cap desa tertinggal melekat untuk selamanya, pada tahun 2001, berinisiatif mendirikan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), lembaga pendidikan yang cocok untuk kebutuhan warga desa mengingat pada lembaga seperti ini biaya, waktu dan tempat dapat disesuaikan dengan kemampuan warga belajar
Besarnya antusias warga dengan adanya PKBM didesanya, pada tahun 2007, Ruslan mengubahnya menjadi SMP Al Madanyiah, inilah sekolah pertama yang berdiri di Sundawenang.
Keterbatasan sarana dan guru tidak membuat semangat warga belajar surut, dengan pola belajar dan praktek secara langsung dilapangan, sekolah dan warga belajar dapat membagi hasil olahan lahan garapan praktek, sebagian hasil panen untuk operasional sekolah, sebagian lagi untuk uang saku warga belajar, dengan cara seperti ini, siswa dapat sekolah dengan GRATIS.
Sekarang ini anak-anak dari desa tetangga seperti Desa Jahiang, Neglasari, Kawungsari yang berjarak dua sampai lima kilometer dari SMP Al Madanyiah menjadi siswa Ruslan.
Berawal dari seorang Ruslan Suparlan, ST. sedikit demi sedikit kesadaran dan pola pikir penduduk akan arti penting sebuah pendidikan mulai terbangun, harapan masa depan yang lebih cerah tentunya kini terpatri dalam diri siswa siswi SMP Al Madanyiah.
Kang Ruslan :"Salut, dan angkat topi dari saya untuk akang.Pejuang Pendidikan dari Tasik