Usaha ini dilanjutkan oleh OngBungkeng sampai akhir hayatnya di usia 92 tahun. Sejak diambil alih oleh putra tunggalnya ini usaha Tou Fu nya kian maju dan menjadi terkenal dengan nama Tahu BunKeng.
Seperti yang diceritakan cucu dari Ongkino, Suryadi. Pada tahun 1928, konon ada cerita yang sedikit berbau mistis, konon suatu hari tempat usaha sang kakek buyutnya, didatangi oleh Bupati Sumedang, Pangeran Soeria Atmadja yang kebetulan melintas dengan menggunakan delman pada saat beliau akan menuju Situraja.
Sang Pangeran melihat seorang pegawai sedang menggoreng Tou Fu, sang Pangeran langsung turun karena tergoda oleh bentuk dan aroma makanan yang baru pertama kali dilihatnya, kemudian bertanya pada sang pegawai, Maneh keur ngagoreng naon? (Kamu sedang menggoreng apa?)". Begitu mengetahui yang bertanya adalah sang pangeran, pegawai berusaha menjawab bahwa dia sedang menggoreng makanan Cina yang bernama Tou Fu. Karena penasaran, sang pangeran secara spontan mencicipi dan dengan wajah puas berkata, "Ngenah pisan makanan ieu teh! Coba mun di jual, pasti bakal laris!" (Enak sekali makanan ini, coba kalau dijual pasti laris)...sejak itulah nama Tahu Bungkeng menjadi sangat terkenal sampai sekarang ini.
Bila sohib kebetulan melewati kota Sumedang, sohib bisa bertanya kesetiap warga yang melintas pasti mereka mengetahui dimana letak Toko Tahu Bungkeng. Disana Anda selain membeli oleh-oleh dapat bertanya lebih dalam tentang sejarah tahu Bunkeng Sumedang