Merdeka...!!!!
Keripik Cap Suling Bambu
Kripik Gadung
Tape Singkong Aneka Rasa
Keripik Gadung Cap Syafira
Sistik Gadung Asin cap Syafira
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
PROVINSI JAWA BARAT
Kegiatan Pengembangan Industri Alternatif Berbasis Umbi dan Jagung
Tahun Anggaran 2013
BIMBINGAN DAN PELATIHAN TEKNIK PRODUKSI
PENGOLAHAN UMBI UMBIAN DAN JAGUNG
CIREBON 10 - 12 APRIL 2013
Teknologi Pengolahan Umbi UBI KAYU / SINGKONG
(Manihot esculenta)
Salah satu jenis umbi-umbian yang penting di daerah tropis.
Salah satu jenis umbi-umbian yang penting di daerah tropis.
- Berprospek baik di masa depan.
- Kelebihannya yaitu dapat tumbuh di tanah yang relatif kurang subur dan kering, mudah dipelihara, mempunyai daya tahan yang relatif tinggi terhadap penyakit, mampu bersaing dengan berbagai tumbuhan pengganggu, produksinya tinggi.
- Dapat dimakan sebagai makanan pokok penduduk di beberapa daerah serta dapat digunakan sebagai komoditas ekspor.
- Sebagai tanaman rakyat, ubi kayu lebih berperan sebagai pangan penduduk di daerah rawan pangan.
- Pengolahan Tapioka
- Pemilihan Bahan Baku
- Pengupasan dan Pencucian
- Pemarutan/Penggilingan
- Penyaringan
- Pengendapan dan Pemurnian Pati
- Pengeringan
- Pengemasan
- Pengolahan Tepung Ubi kayu (Tepung Kasava)
- Pembuatan Tepung Asia
Cara moderndilakukan oleh pabrik-pabrik besar dengan peralatan dan mesin yang dapat mengolah ubi kayu dalam skala besar. Perbedaan utama terletak pada cara penghancuran umbi, pemisahan pati/pengendapan dan pada produk akhir.
Tahapan utama pembuatan tapioka adalah
- Pemisahan granula pati yang terperangkap di dalam sel bersama-sama dengan komponen protoplasma lainnya seperti protein, lemak, karbohidrat dan komponen lainnya.
- Pemisahan dilakukan dengan proses purifikasi di dalam fase air.
- Tahapan utama pengolahan pati ubi kayu :
- Penghancuran sel-sel parenkim dan pemisahan butiran pati dari bahan-bahan lain yang tidak larut. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan pemarutan (tradisional) atau penggilingan dengan mesin crusher (modern). Proses pada tahapan ini meliputi proses pengupasan, pencucian dan pemarutan atau penggilingan.
- Ekstraksi dan pemisahan pati dan serat/ampas dengan cara pemerasan dan penyaringan hancuran umbi hasil pemarutan dengan alat penyaring yang biasanya terdiri dari kain tipis atau kawat halus. Untuk melepaskan pati dari jaringan serat, peranan air sangat penting. Jumlah air yang digunakan sangat menentukan rendemen pati yang dihasilkan. Biasanya untuk 1 ton ubi kayu diperlukan sekitar 14.000 – 18.000 liter air.
- Pengendapan butir-butir pati hasil ekstraksi dalam bak pengendap atau lajur-lajur pengendap diikuti dengan pencucian endapan. Pada industri besar pemisahan butiran pati dilakukan dengan sentrifugasi.
- Pengurangan kadar air tapioka basah sampai kadar air tertentu sehingga bahan tersebut menjadi awet. Fase ini terdiri dari proses pengeringan dengan cara penjemuran atau dengan pengering buatan (oven). Hasil dari proses ini adalah berupa butiran-butiran tapioka kasar.
- Penggilingan tapioka kasar dengan mesin penggiling dilanjutkan pengayakan sampai diperoleh kehalusan tepung dengan ukuran mesh tertentu (60 – 80 mesh).