Amalan di Malam Nishfu Sya’ban
Mengenai doa dimalam Nisfu Sya’ban adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits berikut :
Sabda Rasulullah saw : “Allah mengawasi dan memandang hamba hamba Nya di malam nisfu sya’ban, lalu mengampuni dosa dosa mereka semuanya kecuali musyrik dan orang yg pemarah pada sesama muslimin” (Shahih Ibn Hibban)
Berkata Aisyah ra : disuatu malam aku kehilangan Rasul saw, dan kutemukan beliau saw sedang di pekuburan Baqi’, beliau mengangkat kepalanya kearah langit, seraya bersabda : “Sungguh Allah turun ke langit bumi di malam nisfu sya’ban dan mengampuni dosa dosa hamba Nya sebanyak lebih dari jumlah bulu anjing dan domba” (Musnad Imam Ahmad)7(tujuh)Keutamaan Bulan Sya'ban (hari ke lima belas), menurut Imam Nawawi, bulan tersebut:
- terjadi pemberlakuan kiblat, dari Masji Al-Aqsa ke Ka'bah di Masjid Al-Haram,
- terjadi peperangan Bani Mustalik pada tahun kelima Hijriah, Islam menang dalam peperangan ini dan terjadilah perang Badar yang terakhir
- merupakan bulan dimana semua amal kita dilaporkan kepada Allah SWT. Berdasarkan hadits riwayat An Nasai dan Abu Dawud dan ditashih oleh Ibnu Huzaimah dari Usamah bin Zaid, "Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku tidak melihat tuan berpuasa dari satu bulan dari beberapa bulan seperti puasa tuan di Bulan Sya'ban". Beliau menjawab, "Itu adalah bulan yang dilupakan oleh manusia antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Sya'ban adalah bulan dimana amalan manusia diangkat kehadapan Tuhan semesta alam, oleh karena itu, aku senang apabila amalku diangkat, sedangkan aku berpuasa"
- Bulan membaca Al-Qur'an
- Bulannya Rasulullah SAW
- Pada setiap malam Nifsu Sya'ban, Rasulullah SWA selalu mendoakan umatnya
- bulan turunnya Allah SWT kemuka bumi, Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan Syafaat (pertolongan)
Adapun keutamaan bulan Sya’ban lainnya lebih jelas lagi dalam hadis-hadis berikut :
Hadis.
- Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam dia kehilangan Rasulullah SAW, ia keluar mencari dan akhirnya menemukan beliau di pekuburan Baqi’, sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata, “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam Nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
- Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)
- Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika malam Nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, ‘Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini, demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).