Pada suatu petang tatkala sang suami yang baru tiba dirumah, melihat sang istri tercintanya sedang tersedu-sedu menangis sambil memasak makanan untuk disiapkan.
Melihat kesedihan yang mendera sang istri, sang suami bertanya:
- Suami: wahai istriku sayang, apa yang membuatmu menangis sedemikian bersedihnya engkau?
- Istri: Aku merasa sangat lelah mengurus rumah tangga dengan enam orang anak yang memiliki tabiat yang berbeda-beda, selain juga harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci pakaian yang sedemikian banyakdan mengurusi segala kebutuhan engkau wahai suamiku sendirian...Aku harus bangun sebelum subuh, dan baru dapat beristirahat setelah kali semua anak-anak dan suamiku tertidur dimalam hari....Aku merasa sudah tidak sanggup lagi.
- Suami: Apa yang harus aku lakukan, wahai istriku tercinta?
- Istri: Tolong carikan aku asisten rumah tangga untuk dapat membantu mengurus semua ini.
- Suami: Pasti akan aku carikan orang yang bisa membantumu mengurus rumah tangga kita, ujar sang suami sambil membelai sang istri penuh kasih sayang....tapi, tolong dengarkan aku suamimu sebentar.... Allah senantiasa membantu hamba-Nya yang tidak pernah putus asa serta ikhlas dalam mengerjakan apapun yang mengandung kebaikan... Engkau adalah seorang istri yng penyabar, seorang ibu yang menjadi suri teladan bagi ke enam putra-putrimu, danselalu menjadi pendamping hidupku yang solehah, padahal tugasmu sangatlah berat... ujar sang suami dengan sangat lembut penuh cinta
- Suaminya melanjutkan: Aku bisa saja mencarikan seorang yang dapat membantumu untuk meringankan pekerjaan rumah tangga kita....Perlu engkau ketahui wahai istriku tercinta, jika engkau tetap mengerjakan semua kebaikan itu untuk keluarga kita, maka janji Allah akan menghapus semua salah dan dosamu, istriku yang sholehah, bahwa perempuanyang tidak pernah merasa lelah dan selalu berusaha untuk ikhlas untuk menjaga keluarganya, Allah akan menetapkan setiap butiran keringatnya menjadi kebaikan yang dapat melebur keburukannya sekaligus Allah akan mengangkat derajat istri tersebut.
Dengan terus membelai sang istrinya tercinta, sang suami melanjutkan nasehatnya dengan mengutip kisah Rasulullah kala menasehati sang anaknya tercinta Fatimah, silahkan untuk melanjutkan membacanya.
Mendengar nasehat suami tercintanya, sang istri tidak pernah lagi mengeluh bahkan selalu bergembira setiap harinya dalam mengurus keluarganya.