Gamelan Salendro yaitu gamelan yang dipakai untuk mengiringi kesenian :
- Wayang,
- Tari,
- Kliningan,
- Jaipongan dan lain sebagainya
Seni degung sudah cukup dengan adanya seni gamelan laras Salendro, dimana seni degung merupakan seni yang ajeg, diantaranya ada di wilayah Bogor tepatnya di wilayah Batu Karut, sehingga ada yang menyebutkan bahwa gamelan renteng yang menjadi cikal bakal seni gamelan degung
Ada beberapa seni gamelan yang sudah mulai di tinggalkan dan sedikit di lupakan, seperti misalnya seni gamelan Koromong, sebab dalam seni Koromong ini memiliki unsur mistis karena sebelum melakukan pentas seni Koromong harus melakukan sesaji untuk para leluhur,sebab itulah maka seni Koromong jadi kurang populer.
Degung merupakan seni asli Jawa Barat dan telah menjadi ciri khas bumi Parahyangan yang telah berkembang sejak akhir abad ke- 18.
Jaap Kunst dalam bukunya berjudul Toonkunst van Java, beliau pernah belajar tentang seni dan budaya degung di Jawa Barat pada tahun 1934, menuliskan bahwa pada era tersebut di Jawa Barat saja telah ada 5 grup yang memiliki gamelan Degung, yaitu:
- Sumedang memiliki 3 grup Degung,
- Cianjur ada 1 grup Degung,
- Ciamis ada 1 grup Degung,
- Cirebon ada 1 grup Degung,
- Kanoman ada 1 grup Degung,
- Darmaraja ada 1 grup Degung,
- Banjar ada 1 grup Degung,
- Singaparna ada 1 grup Degung.
- lagu Manintin,
- lagu Galatik Manggut,
- lagu Sang Bango
Perkembangan Gamelan Degung
Pada jaman dahulu gamelan degung hanya berupa gendingan (instrumental), sejak (1912 - 1920) oleh Bupati Cianjur kala itu R. Tumenggung Wiranatakusumah V, melarang seni gamelan degung dipakai untuk mengiring kawih (vokal), sebab menurut beliau jika degung mengiring lagu dianggap tidak murni lagi
Pada awal tahun 1945, perkembangan seni degung semakin maju dan telah tidak dilarang sebagai pengiring lagu
Pada tahun 1956 pertamakali seni Degung tayang di RRI Bandung.
Baca juga
Demikian Sejarah singkat Seni DEGUNG semoga bermanfaat