Sementara itu di tempat berbeda dr Aman Bhakti Pulungan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengungkapkan ada kandungan vaksin anti pertusis yang disimpan dalam botol yang tidak sesuai dengan labelnya.
Data Kementerian Kesehatan republik Indonesia, selain kandungan dalam vaksin palsu dan Efek Vaksin Palsu tersebut terdapat ketidak sesuaian label, ada juga kandungan vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) yang dapat menyebabkan anak justru tidak mendapatkan zat imunitas yang benar sehingga kemungkinan anak yang di beri vaksin DPT ini justru akan mengalami infeksi DPT terutama jika saat dilakukan vaksinasi tidak dengan steril.
Sampel Vaksin palsu yang telah di teliti hanya mengandung NaCl (garam), dan pada vaksin palsu DPT justru vaksin aslinya bisa jadi telah lemah karena bisa saja karena vaksin tersebut adalah sisa vaksin yang telah kadaluarsa atau vaksin oplosan sehingga tidak mengandung antibodi...demikian ujar juru bicara Kementerian Kesehatan.
Baca juga
Mari kita cari hikmah dari ditemukannya Vaksin Palsu dan Efek Vaksin Palsu terhadap anak-anak yang telah menjadi korban, semoga para korban dan para orang tua korban mendapatkan kekuatan-NYA dalam menghadapi carut marutnya negeri ini.
Sumber: lifestyleSindonews