Sejatinya, tak pernah mendurhakai Allah adalah fitrah dari malaikat. Dan, tidak memiliki nafsu pun adalah fitrah dari malaikat.
Kemudian bagaimana dengan cerita yang pernah meriwayatkan malaikat pernah menangis? Benarkah malaikat juga dapat menangis?
Berikut adalah kisah saat malaikat menangis.
- Ketika Malaikat mencabut nyawa
Allah bertanya pada malaikat maut,
Apakah kau pernah menangis ketika mencabut nyawa anak cucu Adam?
Aku pernah tertawa, menangis dan terkejut ketika mencabut nyawa anak cucu Adam. Jawab malaikat maut.
Apa yang membuatmu tertawa? Tanya Allah lagi.
Aku tertawa ketika bersiap-siap mencabut nyawa seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat sepatu buatlah sepatu sebaik mungkin agar dapat aku pakai selama setahun'. Namun, belum sempat ia mengenakan sepatunya, aku telah mencabut nyawanya. Tutur malaikat maut.
Lalu apa yang membuatmu menangis (ketika mencabut nyawa anak Adam)? Tanya Allah lagi.
Aku menangis ketika hendak mencabut nyawa seorang wanita hamil di padang pasir nan tandus yang akan melahirkan. Aku tunggu bayi itu lahir terlebih dulu. Setelah ia lahir, aku mendengarnya menangis, maka akupun ikut menangis saat mencabut nyawa wanita itu. Sementara tidak ada seorangpun di sana. Jawab malaikat maut lagi.
Lalu apa yang membuatmu terkejut? Tanya Allah lagi.
Aku terkejut ketika hendak mencabut nyawa seorang ulama karena ada cahaya yang terang benderang di kamarnya. Setiap kali aku mendekatinya, cahaya itu menyilaukanku seolah ingin mengusirku. Lalu ku cabut nyawanya disertai cahaya itu. Jawab malaikat maut.
Tahukah kamu siapa lelaki itu? Tanya Allah lagi.
Aku tidak tahu. Jawab malaikat maut.
Lelaki itu adalah bayi yang lahir di gurun pasir nan tandus dan kau cabut nyawa ibunya di sana. Aku-lah yang menjaganya. Jawab Allah SWT.
Aku pernah tertawa, menangis dan terkejut ketika mencabut nyawa anak cucu Adam. Jawab malaikat maut.
Apa yang membuatmu tertawa? Tanya Allah lagi.
Aku tertawa ketika bersiap-siap mencabut nyawa seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat sepatu buatlah sepatu sebaik mungkin agar dapat aku pakai selama setahun'. Namun, belum sempat ia mengenakan sepatunya, aku telah mencabut nyawanya. Tutur malaikat maut.
Lalu apa yang membuatmu menangis (ketika mencabut nyawa anak Adam)? Tanya Allah lagi.
Aku menangis ketika hendak mencabut nyawa seorang wanita hamil di padang pasir nan tandus yang akan melahirkan. Aku tunggu bayi itu lahir terlebih dulu. Setelah ia lahir, aku mendengarnya menangis, maka akupun ikut menangis saat mencabut nyawa wanita itu. Sementara tidak ada seorangpun di sana. Jawab malaikat maut lagi.
Lalu apa yang membuatmu terkejut? Tanya Allah lagi.
Aku terkejut ketika hendak mencabut nyawa seorang ulama karena ada cahaya yang terang benderang di kamarnya. Setiap kali aku mendekatinya, cahaya itu menyilaukanku seolah ingin mengusirku. Lalu ku cabut nyawanya disertai cahaya itu. Jawab malaikat maut.
Tahukah kamu siapa lelaki itu? Tanya Allah lagi.
Aku tidak tahu. Jawab malaikat maut.
Lelaki itu adalah bayi yang lahir di gurun pasir nan tandus dan kau cabut nyawa ibunya di sana. Aku-lah yang menjaganya. Jawab Allah SWT.
- Ketika iblis keluar dari syurga
Lantas Allah murka padanya. Iblis yang pada awalnya berwajah rupawan dan indah, begitu dicintai Allah dan begitu mulia, berubah menjadi wajah yang mengerikan nan terkutuk dan dimurkai Allah. Ia terkutuk dan diusir dari syurga.
Saat itulah, saat diusirnya iblis dari syurga. Malaikat Jibril dan Mikail menangis.
Lalu Allah berfirman: Mengapa kalian menangis?
Lalu Allah berfirman: Mengapa kalian menangis?
Dan malaikat Jibril dan Mikail menjawab: Sungguh, kami tidak akan bisa aman dari tipu daya-Mu. Bagitulah Aku. Kalian berdua tidak akan aman dari tipu daya-Ku.
Dari kisah menangisnya malaikat di atas, sebenarnya berasal dari manusia. Tidak bersumber dari firman Allah dalam Al-Qur'an atau hadist Rasulullah ataupun riwayat yang sahih.
Wallahu a'lam bishawab.
Anda sedang mencari UBI madu CILEMBU Asli BERSERTIFIKAT IG (HAKI), Anda berada di situs yang tepat, silahkan CARI di Ciri UBI madu CILEMBU