Beberapa contoh kejadian yang berbau mistik yang pernah terjadi Mobil City Car tersesat dan masuk ke wilayah Desa Karedok, padahal nggak ada akses masuk mobil ke wilayah tersebut,
Selain memiliki adat serta budaya yang masih sangat dipertahankan oleh warganya hingga saat ini seperti upacara:
- NGAROT (ngeruat desa, membersihkan desa)
- Ngabeungkat, (membersihkan saluran dan atau irigasi desa)
- Mandian ucing (memandikan kucing ketika musim kemarau panjang),
- Mapag Sri (ketika masa panen)
Keunikan Desa Karedok lainnya adalah tidak adanya akses jalan masuk kendaraan roda empat (mobil) untuk menuju kedalam wilayah desa, untuk dapat memasuki desa, kita harus menyeberangi sungai Cimanuk dengan menggunakan jembatan gantung sebagai akses satu-satunya.
Dimensi jembatan gantung Desa Karedok,
- lebar jembatan 1m,
- bentang Jembatan 85m, dengan
- tinggi 8-10 meter dari permukan sungai
karena lebar jembatan yang hanya 1meter, maka ketika ada motor yang juga akan melintas, pejalan kaki harus menunggu atau berhenti berjalan untuk mempersilahkan motor untuk melintas terlebih dulu, sebab jika tidak maka kendaraan motor tersebut akan oleng.
Jembatan Gantung DESA KAREDOK dibangun tahun 2005 belum pernah mengalami renovasi signifikan, kecuali secara rutin dirawat secara swadaya oleh warga setempat dan pemerintahan desa, adapun jika ada tamu penting atau orang yang ingin berkunjung untuk menyaksikan adat budaya desa pun tidak dipungut biaya, kalau pun kita ingin turut rembuk merawat jembatan gantung dengan menyumbang dana, pihak desa hanya menyediakan kotak sumbangan seikhlasnya.
Jembatan Gantung serta kehidupan adat serta budaya yang turun temurun telah dipertahankan oleh seluruh warga dan potensi budaya lainnya dan juga kisah-kisah mistik yang menyertai perjalanan panjang dari Desa Karedok, Kecamatan Jatigede ini yang kemudian oleh pemerintah Kabupaten Sumedang di beri lencana sebagai Kampung Budaya Sumedang.