Kelok Taraju memang tidak seistimewa dan seterkenal Kelok Sembilan, tetapi bagi siapa saja yang baru melewati kelok Taraju ini, otak kanan dan kiri Anda akan langsung konek kehati dan pikiran sehingga mulutmu kemudian akan bergumam, gile nih jalanan....indah pisan, sambil langsung mengoperkan gigi kendaraan ke gigi rendah (itupun kalau kendaraan yang Anda kendarai masih manual, tapi jika kendaraan yang Anda kendarai sudah matic tentu injakan dan atau tarikkan gas pada kendaraan yang Anda bawa akan segera dikendurkan, agar kendaraan Anda tidak katotoloyoran)....Anda paham maksud dari katotoloyoran?....Jika Anda mati paham dan ingin paham, maka:....TEANGAN WEH...OLANGAN
Kelok Taraju
Menurut orang Taraju, Puspahiyang, Pamijahan dan orang Tasikmalaya umumnya atau orang luar Jawa yang punya istri orang sekitar Taraju dan beranak pinak disini mungkin keberadaannya sudah tidak lagi menjadi aneh dan istimewa, karena setiap hari harus melalui kelok Taraju ini, sedemikian yang terjadi pada mamang yang sudah hampir tiga bulan bolak-balik melewati kelok Taraju ini pada hari-hari tertentu untuk melaporkan hasil pekerjaan ke kantor pusat (Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman).
Apalagi bagi para petani yang terlihat dalam foto diatas, tentu kelok Taraju ini sudah menjadi kerabat terdekatnya, maklum setiap hari mereka (para petani) tersebut harus bertemu dan mengobrol serta minum kopi bareng bersama-sama di kelok Taraju ini, bahkan sesekali Mang kelok juga suka ikutan nyruput kopi juga loch....#aneh
Kelok Taraju sensasi dan keindahannya beda setipis cd dengan kelok Sembilan
- Baca juga: Jalan Cinta Pencari Cinta