Ada saja cara orang cari sensasi supaya makin ngetop dan terkenal. Mereka suka bersikap dan berkata asal-asalan dan nyeleneh supaya pernyataannya atau sikapnya tersebut bisa menarik perhatian banyak orang dan menjadi viral dimedia sosial meski tanpa ada kebaikan sosial didalamnya.
Banyak orang mencari sensasi dengan segala daya, upaya dan cara demi meningkatkan pamor dan popularitasnya supaya makin dikenal orang, makin dicari orang dan makin banyak iklan yang masuk dalam chanell Youtube-nya
Hal ini sesungguhnya tidak hanya terjadi dan dialami oleh warga masyarakat biasa saja, tetapi juga oleh kalangan dengan kasta tinggi seperti para tokoh, dan bahkan seorang seperti AS pun bisa tanpa sadar hidup terjebak dalam keadaan yang demikian. Ia tanpa sadar hidup dan dalam keadaan yang demikian demi jempol like dan pelanggan yang tinggi yang akan mendatangkan pundi-pundi uang didalam hidupnya
Hal itu, menurutnya, bisa mengurangi kecanduan menyaksikan drama Korea. "Jangan lagi ditonton itu sinetron-sinetron Korea-Korea, rusak. Nanti pas sakaratul maut, datang dia ramai-ramai. Apa yang sering kita dengar, apa yang sering kita tengok, Akan datang saat sakaratul maut," ujarnya.
Melihat hal bahwa ternyata AS Makan Muntahannya Sendiri, maka kemudian netizen menjadi heboh. Pro dan kontra pun tak terhindarkan.
AS dengan enteng dan mudahnya mengatakan seseorang akan jadi kafir bila nonton dan gemari produk-produk orang kafir.
Murtad dan kafirnya seseorang akhirnya kini ada ditangan AS, ia juga mungkin nanti yang akan tentukan seseorang layak masuk surga atau tidak.
AS bersabda bahwa seseorang mendadak kafir bila menyukai dan mencintai produk dari orang kafir. UAS benar-benar angkuh dengan menghina dan sembarang mengkafirkan dan memurtadkan orang yang mungkin belum tentu akhlak dan amal ibadahnya lebih rendah dari dirinya.
Hanya karena seseorang gemar nonton film korea bukan berarti orang tersebut berubah menjadi orang korea dan beragama agama korea. Emas Batangan tidak akan berubah menjadi Tempe Batangan hanya karena ia diletakan atau ditumpukan atau disatukan dengan tumpukan tempe. Kadar, nilai dan kemuliaannya tidak akan kurang dan susut hanya karena ia tidak berada ditempat yang seharusnya.
Sama halnya seperti seorang yang berakhlak dan beriman, ia tidak akan mendadak hilang iman atau pindah agama hanya karena ia tidak kumpul ditempat kawanannya. Ia justru mungkin akan mampu membawa berkah dan kebaikan tersendiri dalam kehadirannya bagi orang lain yang kala itu mungkin belum mendapat hidayah yang benar.
Mungkin AS bisa saja berdalih atas dasar dalil dan hadist yang selama ini ia pelajari, tapi apakah UAS tahu bahwa segala produk kafir justru melekat hidup didalam hidupnya? Sebagai contoh Youtube yang chanell ia pakai untuk dulang like dan pelanggan untuk raup banyak uang dari sana adalah produk yang sudah pasti bukan made in Mekkah, lantas bagaimana dengan Telepon Genggamnya (Handphone)? Apakah Handphone yang setiap saat digunakan oleh AS adalah made in Mekkah? Pasti bukan.
AS bersabda bahwa penggemar drama Korea atau hal-hal lain yang tidak berasal dari Islam dianggap kafir karena mencintai produk kafir dan orang kafir. AS lupa kalau motor gede (Moge) yang ia cintai adalaha produk negara "kafir".
Baca juga: Kadrun Novel Baswedan
Berarti AS telah menjadi kafir karena mencintai moge yang adalah produk kafir dari negeri kafir. Bila AS telah menjadi kafir maka pecinta dan pendengar ceramahnya dan penggemarnya juga otomatis seorang kafir.
AS benar-benar terjebak dalam kebodohannya dan AS makan muntahannya sendiri
Sumber berita: detikdotcom
Seword