Wis...angel....wis...angel...angel tenan....
Hari ini publik kembali dikagetkan dengan ‘efek kejut’ yang ke sekian kali dibuat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal tersebut terkait dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total yang diumumkan Anies secara tiba-tiba, tanpa mau berkoordinasi dahulu dengan pihak pemerintah pusat.
Atas hal tersebut, gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun sangat menyanyangkan kebijakan Anies. Wajar saja, setelah statementnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung anjlok hingga 5 persen dan dihentikan sebelum waktunya.
Ini jelas sangat merugikan akibat mulut yang tak bisa dijaga.
Anies setiap hari membuat rakyat makin sengsara. Kebijakan PSBB-nya yang sudah berlangsung selama berjilid-jilid bukannya menurunkan angka penularan covid, eh malah angka penularannya terus melonjak tinggi. Ampuunn dah.
Dan seperti biasa, sudah bisa ditebak kok siapa yang akan disalahkan oleh mereka.
Padahal berkali-kali sudah diingatkan. Nagapain pecatan tak berguna masih dipilih jadi gubernur? Sudah gitu nekat pakai politik identitas untuk mendapat suara.
Parahnya, yang gak mau milih diancam gak disholatkan dan masuk neraka. Edyan!
Eh tapi denger-denger setelah tahu ucapannya berdampak buruk menyesengsarakan banyak pihak, Anies kabarnya mau merapat untuk koordinasi dengan pemerintah pusat. Hehehe setelah merusak mau cari perlindungan?
Makanya mamang nggak setuju kalau ada yang bilang, “Anies nggak bisa kerja, tapi cuma pandai menata kata-kata,” Kenapa mamang nggak setuju? Ya begini ini jadinya, begitu doi kerja, semua langsung amblas berantakan. Ambyar!
Ada pepatah mengatakan, “apabila tidak bisa membantu, minimal ya jangan bikin susah.”